• gambar
  • gambar

Selamat Datang di Website SMP NEGERI 20 BANJARMASIN.

Pencarian

Kontak Kami


SMP NEGERI 20 BANJARMASIN

NPSN : 30304219

Jl.Mantuil Permai RT.2 No.20 Kel.Mantuil Kec. Banjarmasih Selatan Kota Madya Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan


info@smpn20banjarmasin.sch.id

TLP : 085249505051


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 115793
Pengunjung : 46105
Hari ini : 35
Hits hari ini : 60
Member Online : 0
IP : 3.238.82.77
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW




smasmk

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI

PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE JIGSAW

Oleh : Agus Wahyudi, S.Pd.

 

Tercapainya hasil belajar yang baik oleh siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Adapun faktor faktor yang mempengaruhinya adalah: kompetensi guru, minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sarana dan prasarana di dalam mendukung proses pembelajaran dan pengelolaan sekolah dan penglolaan proses pembelajaran di dalam kelas.

Guru adalah pendidik yang tidak hanya bertujuan menciptakan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, tetapi guru adalah pendidik yang bertujuan untuk menciptakan peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti, berkarakter dan memiliki kepribadian yang baik agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya di masa yang akan datang dan berlangsung seumur hidup. Oleh sebab itu guru harus memiliki kompetensi agar dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan.

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru ada 4, yakni: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi profesional, dan (3) kompetensi kepribadian dan (4) kompetensi sosial. Di dalam kompetensi pedagogik, guru harus mampu: memahami karakteristik peserta didik, memberi kesempatan yang sama kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, mengatur kelas untuk memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik, mengetahui penyebab penyimpangan prilaku peserta didik. Selanjutnya di dalam kompetensi kepribadian, guru harus mampu menghargai siswa dan mempromosikan prinsip-prinsip pancasila, mengembangkan kerjasama dengan teman sejawat, saling menghormati dan menghargai teman sejawat dan pada kompetensi sosial, guru harus mampu memperlakukan seluruh siswa dengan adil, menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar serta berperan dalam kegiatan sosial di masyarakat.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah memahami dan menerapkan strategi pembelajaran. Namun pada kenyataannya guru belum mampu menerapkan strategi pembelajaran yang berpusat kepada siswa.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk meningkatkan minat siswa dan hasil belajar siswa melalui cara merubah strategi pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas yang selama ini menggunakan strategi pembelajaran konvensional menjadi strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran cooperative tipe jigsaw untuk mengoptimalkan tujuan pembelajaran.

Menurut S. Nasution dalam Hamdani (2011) bahwa hakekat hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu untuk belajar.

Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran berupa data kuantitatif ataupun data kualitatif. Untuk melihat hasil belajar dilakukan penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum. Penilaian adalah upaya sistematis yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk menjamin tercapainya kualitas kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Hasil belajar dapat dilihat dari ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan semester. Ulangan harian akan dilakukan setiap selesai proses pembelajaran pada satuan bahasan atau satu kompetensi tertentu. Ulangan harian minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Tujuan ulangan harian untuk memperbaiki program pembelajaran serta sebagai bahan untuk memberikan nilai bagi peserta didik.

Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (yang diinginkan). Joni dalam Hamdani (2011) berpendapat bahwa yang dimaksud strategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen and Kauchak, 1996). Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah

Model pembelajaran cooperative tipe jigsaw menurut Slavin dalam Trianto (2011) mengemukakan bahwa model pembelajaran ini memiliki langkah-langkah antara lain sebagai berikut : (1). siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6 orang), (2). materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab, (3). setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai sistem ekskresi. maka seorang siswa dari satu kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain dari kelompok satunya mempelajari tentang paru-paru, begitu pun siswa lainnya mempelajari kulit, dan lainnya lagi mempelajari hati, (4). anggota darikelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya, (5). setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas mengajar teman-temannya, (6). pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.

 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :




Silahkan Isi Komentar dari tulisan artikel diatas :

Nama :

E-mail :

Komentar :

          

Kode :


 

Komentar :


   Kembali ke Atas